Jumat, 24 Februari 2017

Belajar Sebagai Sebuah Proses

Setiap orang mungkin mempunyai pengertian masing-masing dalam memaknai arti kata “belajar”.

“Kalau belajar sampai rampung” —
Pernyataan ini beberapa kali saya dengar ketika saya berdiskusi atau bercengkrama dengan beberapa orang. Saya seakan melihat adanya batas (awal dan akhir) oleh suatu yang dinamakan “belajar”.

Apakah belajar merupakan suatu yang terikat masa?

Jika dilihat-lihat, pengertian belajar menurut masing-masing orang, beberapa menganggap “belajar” tak ubahnya klasifikasi kelas, mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, hingga Perguruan Tinggi. Dari persepsi tersebut, kata belajar seakan erat kaitannya dengan masa/periode/waktu tertentu.

Sebagaimana waktu/periode, maka di dalamnya terdapat batasan seperti awal dan akhir. Beberapa orang saat ini menganggap bahwa belajar merupakan tahapan/masa dari sebagian waktu hidup manusia di dunia. Sebagaimana periodisasi waktu, tahapan belajar pun akan diakhiri dan digantikan oleh tahapan selanjutnya seperti bekerja, berkeluarga, dan sebagainya.
“Belajar merupakan suatu proses aktualisasi diri sepanjang masa, selama manusia hidup, tidak ada kata akhir dalam belajar, selama manusia masih menanyakan suatu hal, di situlah mereka mulai belajar.”

Dari pernyataan lain, belajar dianggap sebagai upaya aktualisasi diri.


Selama manusia hidup, manusia terus menghadapi hal-hal yang cendrung baru, dan selama itu pula manusia dituntut untuk mempelajari hal-hal yang baru tersebut untuk menempatkan diri mereka di dalam dunia yang dinamis ini.

Lantas apakah sebenarnya makna belajar, jika menurutmu?

0 comments:

Posting Komentar